Dalam rangka Forum for International Tourism and the Environment,kompetisi video yang mana telah dimulai pada 5 Maret hingga 10 Mei dan yang finalnya akan diadakan pada tanggal 10 Juni, dan juga bekerja sama dengan Institut Prancis Indonesia, Universitas Pradita bekerja menyelenggarakan sebuah webinar pada hari Kamis, tanggal 25 Maret 2021.
Pariwisata adalah salah satu sektor yang paling terpengaruh oleh krisis saat ini, di mana nasibnya tidak pasti di konteks internasional dan masa depan jutaan orang di Indonesia, di Prancis dan di mana pun sangat bergantung pada sektor ini. Hal ini tidak akan berlalu tanpa adanya renungan atas masalah yang kita hadapi saat ini. Menghadapi kebutuhan yang mendesak inilah pada tahun 2021, FITE bermaksud untuk berperan dalam pembaruan di sektor ini dengan mengadakan webinar dengan judul ‘Tourism Challenges during Pandemic: a Call for Creativity and Innovation’.
Webinar ini menghadirkan akademisi, perwakilan pemerintah Indonesia dan profesional di bidang industri, yang akan memberikan pendapatnya tentang dampak pandemi dari persepktif yang berbeda, serta peluang untuk penemuan kembali jenis wisata.
Pembicara pertama, Frederic Thomas, ekonom sekaligus pengajar di IREST-Universite Paris 1 Pantheon-Sorbonne mengatakan bahwa COVID 19 tidak membawa perubahan besar pada perilaku setiap individu untuk berwisata, bahkan tidak ada kebijakan pemerintah di negara manapun yang mendorong perubahan tersebut. Perubahan baik dalam menjaga Kesehatan maupun keberlanjutan lingkungan tidak dapat hanya bergantung pada kesadaran individu, namun kita dapat mengajak peran dari para influencer untuk mempengaruhi para pengikutnya di media sosial untuk bertanggung jawab kepada sesama dan lingkungan hidup.
Di sisi lain, Trinity, pelopor penulis destinasi wisata di Indonesia, mengatakan peran pemangku kebijakan sangatlah penting dalam menjaga keamanan dan kenyamanan para wisatawan yang ragu untuk merencanakan perjalanan. Seringkali pada praktiknya tidak semua industry wisata melakukan protocol yang dianjurkan oleh pemerintah.
Kesiapan para calon lulusan jurusan pariwisata akan menghadapi industri pariwisata pasca COVID 19 pun menjadi hal yang sangat penting. Dr. Diena Mutiara Lemy, selaku sekretaris jenderal HILDIKTIPARI dan dekan Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan, mengatakan para mahasiswa harus memiliki kecakapan teknologi yang mumpuni dan memiliki cara berpikir yang kritis, tidak sekedar menguasai, namun harus mampu menjadi ahli dari teknologi dan dalam menemukan solusi. Tentunya hal ini dapat didukung dengan kerja sama antara Pendidikan dan industry serta kepekaan terhadap keberlanjutan lingkungan.
Pada saat sesi tanya jawab yang dipandu oleh Vela Andapita, ketiga narasumber mengungkapkan rasa optimis pada keberlangsungan pariwisata ke depannya, terutama saat ini sebagian besar negara telah menerapkan vaksinasi kepada warganya. Tentunya, hal ini butuh dukungan penuh pemerintah dan akan berjalan perlahan agar tetap mengedepankan keamanan para wisatawan.